Teknologi

Satelit Nusantara Lima Resmi Diluncurkan, Internet Cepat Hingga Pelosok Indonesia

astakona.com, BERITA TEKNOLOGI. Indonesia memasuki babak baru dalam pemerataan akses digital dengan kehadiran Satelit Nusantara Lima. Satelit komunikasi modern ini resmi diluncurkan pada Selasa (9/9/2025) dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket SpaceX Falcon 9.

Proyek ambisius yang digagas PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini bertujuan memperluas jangkauan internet hingga ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang selama ini masih kesulitan mendapatkan layanan komunikasi setara kota besar. Dengan kapasitas lebih dari 160 gigabit per detik (Gbps), Satelit Nusantara Lima menjadi salah satu satelit komunikasi terbesar milik Indonesia.

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, menjelaskan bahwa dari total kapasitas tersebut, sekitar 14 Gbps dialokasikan untuk Filipina, 8 Gbps untuk Malaysia, sementara sebagian besar diarahkan untuk Indonesia, khususnya kawasan timur. “Kami akan fokus pada Indonesia timur agar akses digital merata hingga ke pelosok negeri,” katanya.

Diproduksi oleh Boeing Satellite System International Inc, Satelit Nusantara Lima berbobot 7.800 kilogram dan menggunakan teknologi Ka-Band VHTS (Very High Throughput Satellite). Teknologi ini memungkinkan kapasitas data yang sangat besar dengan efisiensi tinggi. Satelit ini akan mengorbit di 113° Bujur Timur dengan masa operasional lebih dari 15 tahun.

Selain teknologi di angkasa, PSN juga menyiapkan jaringan stasiun bumi dari barat hingga timur Indonesia untuk memastikan layanan benar-benar sampai ke masyarakat. Dengan dukungan infrastruktur tersebut, manfaat Satelit Nusantara Lima diproyeksikan luas: sekolah di pedalaman bisa mengakses pembelajaran daring, puskesmas desa terkoneksi dengan rumah sakit besar, hingga UMKM mampu bersaing di pasar digital global.

Kementerian Komunikasi dan Digital RI menilai keberadaan satelit ini sangat penting. Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, Wayan Toni Supriyanto, menyebut kebutuhan bandwidth kawasan 3T mencapai 1,3 terabit per detik (Tbps). Sementara kapasitas satelit Indonesia saat ini baru sekitar 360 Gbps. Artinya, kontribusi Satelit Nusantara Lima menjadi krusial untuk menutup kesenjangan tersebut.

Kehadiran satelit ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, memperkuat layanan kesehatan jarak jauh, mempercepat transformasi pendidikan digital, dan mendukung efisiensi pemerintahan. Internet kini bukan hanya kebutuhan, tetapi fondasi bagi kemajuan bangsa, dan Satelit Nusantara Lima hadir sebagai jembatan menuju masa depan digital yang inklusif. (Astaknona.com/AA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button